Tato suku dayak Kalimantan
Bagi masyarakat suku Dayak, tato menunjukkan status social seseorang. Tato tidak boleh dibuat di sembarang tempat di tubuh. Tato untuk laki-laki dan perempuan berbeda jenis dan tempatnya. Derajad orang-orang yang tidak bertato dianggap rendah. Tato untuk cowok bias diletakkan di bagian mana saja dalam tubuhnya. Letak tato biasanya menunjikkan keahlian orang tersebut. Misalnya, orang yang suka menolong atau ahli pengobatan biasanya menato tangannya. Para cewek menato tubuhnya setelah mengalami menstruasi pertama. Tato biasanya diletakkan di tangan, kaki atau paha.
Selain punya tato, suku Dayak yang wanita punya tradisi memanjangkan telinga. Mereka memakai anting-anting yang sangat besar dan banyak agar daun telinganaya menguntai sampai leher bahkan bahu. Mereka menganggap semakin panjang daun telinga semakin cantiklah wanita.
Tradisi mengecilkan kaki cina
Cina terkenal dengan tradisi footbinding atau membelit kaki. Tradisi ini sudah mulai sejak zaman dinasti Tang (923-936 M_. Ketika seorang anak perempuan berusia 5 tahun kakinya dililit dengan kain bermeter-meter panjangnya agar tidak bias tumbuh normal. Kaki dibiarkan kecil hingga si anak dewas.
Si anak juga dipakaikan sepatu khusus berukuran sangat kecil. Kaki dibentuk meruncing. Caranya, empat kaki, kecuali jempol, dilipat ke telapak kaki sehingga tinggal jempolnya yang dibiarkan meruncing. Pada zaman itu kaki yang bertumbuh normal dianggap besar dan jelek untuk ukuran wanita. Mereka menganggap kaki kecil adalah lambing kecantikkan wanita. Tetapi dengan kaki kecil wanita tak bias berdiri lama. Itulah mengapa wanita cina zaman dulu cukup memerintah dengan mulut dan telunjuk saja.
Biasanya tradisi ini terjadi pada keluarga kaya, dimana wanita tak perlu bekerja. Saat terbentuknya Republik Cina tahun 1949 tradisi mengecilkan kaki mulai ditinggalkan. Di tahun 1960an tradisi mengecilkan kaki ini masih dipakai peranakan cina yang tinggal di Indonesia.
By: Endah/04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar